radio streaming

Widget By: Radio

Selasa, 03 Juli 2012

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Prinsip Penetapan KKM
Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal perlu mempertimbangkan beberapa ketentuan sebagai berikut:
  1. Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan keputusan yang dapat dilakukan melalui metode kualitatif dan atau kuantitatif. Metode kualitatif dapat dilakukan melalui professional judgement oleh pendidik dengan mempertimbangkan kemampuan akademik dan pengalaman pendidik mengajar mata pelajaran di sekolahnya. Sedangkan metode kuantitatif dilakukan dengan rentang angka yang disepakati sesuai dengan penetapan kriteria yang ditentukan;
  2. Penetapan nilai kriteria ketuntasan minimal dilakukan melalui analisis ketuntasan belajar minimal pada setiap indikator dengan memperhatikan kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik untuk mencapai ketuntasan kompetensi dasar dan standar kompetensi
  3. Kriteria ketuntasan minimal setiap Kompetensi Dasar (KD) merupakan rata-rata dari indikator yang terdapat dalam Kompetensi Dasar tersebut. Peserta didik dinyatakan telah mencapai ketuntasan belajar untuk KD tertentu apabila yang bersangkutan telah mencapai ketuntasan belajar minimal yang telah ditetapkan untuk seluruh indikator pada KD tersebut;
  4. Kriteria ketuntasan minimal setiap Standar Kompetensi (SK) merupakan rata-rata KKM Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat dalam SK tersebut;
  5. Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran merupakan rata-rata dari semua KKM-SK yang terdapat dalam satu semester atau satu tahun pembelajaran, dan dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB/Rapor) peserta didik;
  6. Indikator merupakan acuan/rujukan bagi pendidik untuk membuat soal-soal ulangan, baik Ulangan Harian (UH), Ulangan Tengah Semester (UTS) maupun Ulangan Akhir Semester (UAS). Soal ulangan ataupun tugas-tugas harus mampu mencerminkan/menampilkan pencapaian indikator yang diujikan. Dengan demikian pendidik tidak perlu melakukan pembobotan seluruh hasil ulangan, karena semuanya memiliki hasil yang setara;
  7. Pada setiap indikator atau kompetensi dasar dimungkinkan adanya perbedaan nilai ketuntasan minimal.

B. Langkah-Langkah Penetapan KKM
Penetapan KKM dilakukan oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran. Langkah penetapan KKM adalah sebagai berikut:
  1. Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik . Hasil penetapan KKM indikator berlanjut pada KD, SK hingga KKM mata pelajaran;
  2. Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam melakukan penilaian;
  3. KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas pendidikan;
  4. KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik.

Kearsipan

Sistem Subjek
  1. Pengertian sistem subjek
Sistem subjek adalah sistem penyimpanan dan penemuan kembali arsip yang disusun berdasarkan pengelompokan nama masalah/ subjek pada isi surat.
Isi dokumen/ sering disebut perihal, pokok masalah, permasalahan, pokok surat atau subjek .
Dalam mengelola arsip pribadi juga dapat menerapkan sistem subjek, misalnya di rumah tangga. Ada aersip tentang telelpon, listrik, rumah, ijazah, akta kelahiran, belanja dapur, dan sebagainya. Arsip- arsip tersebhut dapat disimpan sesuai dengan subjeknya,. Arsip-arisp tentang menelpon , misalnya arsip pemasangan telepon, rekeneing telepn, edaran dari PT Telkom disimpan dalam satu map dan diberi judul TELEPON Map yang lain diberi judlu LISTRIK, dan seterusnya.
  1. Daftar klasifikasi subjek
Daftar klasifikasi adalah daftar yang berisi tentang pengelompokkan arisp berdasarkan masalah-masalah, secara sistematis dan logis, serta didudun berjenjang dengan tnda-tanda khusus yang berfungs sebagai kode.
Tujuan pembuatan daftar klasifikasi subjek,. Yaitu sebagai berikut.
  1. Agar istilah-istilah yang digunakan untuk pengelompokkan dokumen dapat dibuat htwetap dan seragam.
  2. Semua arsip yang bersubjek akan dapat berkumpul di tempat yang sama dan arsip yang subjeknya saling berkaitan akan diletakkan berdekatan.
  3. Mengusahakan agar asrsip secara mudah,m cepat dan tepat, ditremukan kembali dan dikembalikan ke tempat semula.
Dalam menyusun daftar klasifikasi subjek , masalah-masalah yang ada dibagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu sebagai berikut.
  • Tingkat I : masalah utama ( masalah yang paling luas)
    tingkat II: sub masalah (masalah yang lebih kecil dari masalah utama)
  • Tingkat III: sub-sub masalah (masalah yang lebih kecil dari sub masalah)
Contoh :
Kepegawaian (masalah utama)
Cuti ( Sub Masalah)
Cuti melahirkan
Cuti Sakit (sub sub masalah)
Cuti Tahunan

Untuk instansi yang ruang lingkupnya luas, dapat menggunakan daftar klasifikasi subjek sampai 3 tingkatan atau lebih, sedangkan instansi yang bidang kerjanya kecil cukup menggunakan satu atau dua tingkatan saja.

















Belajar Korespondensi

Berikut ini adalah beberapa contoh soal surat niaga

  1. Soal Pembatalan Pesanan Barang
CV. Mitra Karya, Jl. Kejora 172 Surabaya mengirimkan surat pembatalan pesanan barang berupa 3 unit mesin fotocopy merk Canon tipe M-210 kepada PT. Angkasa Pura, Jl. Anggrek No. 29 dikarenakan barang pesanan tersebut seharusnya sudah diterima pada tanggal 14 Maret 2012. Namun sampai dengan tanggal 16 Maret barang pesanan belum diterima. Buat surat tersebut dalam bentuk indented.
  1. Surat Pengaduan Kerusakan Barang
Pada tanggal 18 Maret 2012 CV. Karunia Jaya telah menerima barang pesanan berupa 2 mesin fotokopi merk Canon dengan tipe M-150. Setelah diperiksa ternyata salah satu mesin , mengalami kerusakan. Selanjutnya CV. Karunia Jaya, Jl. Pembangunan No. 12 Yogyakarta mengirim surat klaimm kepada CV. Surya Kencana, Jl. Magelang Km 7, Yogyakarta. Buat surat tersebut dalam bentuk modified.
  1. Soal Penolakan Klaim
Menanggapi surat yang dikirim oleh CV. Karunia Jaya, Jl. Pembangunan No. 12 Yogyakarta, CV. Surya Kencana, Jl. Magelang Km 7 Yogyakarta merasa keberatan atas kalim yang CV. Karunia Jaya ajukan, karena CV. Surya Kencana telah mengirim barang pesanan berupa 2 unit mesin fotocopy dengan prosedur yang tepat melalui jasa angkut Lancar yang ditunjuk perusahaan. Keterlambatan barang tersebut menjadi tanggung jawab dari jasa angkut yang ditunjuk. Buat surat tersebut dalam bentuk hanging.
  1. Soal Penyesuaian
CV. Sekar Mutia, Jl. Merdeka 19 Semarang mengirim surat kepada CV. Budi Daya, Jl. Harapan No. 13 Yogyakarta untuk menanggapi pengaduan atas adanya ketidaksesuaian barang pesanan yang berupa 3 unit mesin fax merk Sharp. Setelah diselidiki ketidaksesuaian tersebut terjadi karena adanya ketidaktelitian pekerja dalam melakukan pengepakan barang. Buat surat tersebut dalam bentuk semi block.
  1. Surat Pembelian Secara Kredit
Setelah membaca iklah di harian kompas pada tanggal 18 Maret 2012 mengenai mesin-mesin kantor yang ditawarkan oleh CV. Sinar Gemilang, Jl. Harmoni No. 53 Semarang ternyata PT. Naga Buana, Jl. Timoho 108 Yogyakarta tertarik dan bermaksud membeli beberapa mesin kantor sebagai berikut :3 unit mesin fotocopy merk Canon, 2 unit mesin fax merk Panasonic, 2 unit mesin kasir merk Sharp.
Transaksi tersebut akan dilakukan dengan cara kredit dari PT. Mega Buana akan mengirimkan uang muka sebesar Rp. 25.000.000,- melalui bank Mandiri setelah mendapat balasan dari CV. Sinar Gemilang. Buat surat tersebut dalam bentuk full block style.
  1. Penolakan Pembelian Kredit
Sebagai jawaban dari surat yang dikirimkan oleh PT. Mega Buana, Jl. Timoho 108 Yogyakarta pada tanggal 21 Maret 2012 mengenai permohonan pembelian kredit CV. Sinar Gemilang, Jl. Harmoni No. 53 Semarang belum dapat melakukan penjualan barang secara kredit karena PT. Mega Buana bukan pelanggan dari CV. Sinar Gemilang. Apabila PT. Mega Buana berkenaan untuk mengirimkan surat referensi kepada CV. Sinar Gemilang maka CV. Sinar Gemilang akan mempertimbangkan kembali. Buat surat tersebut dalam bentuk indented.

Kesekretariatan

Apa itu Sekretaris? (Penjelasan Pengertian/Arti Definisi)
Dalam suatu organisasi atau perusahaan, pimpinan perusahaan pada umumnya dibantu oleh sekretaris. Sekretaris membantu pimpinannya salah satunya melalui kegiatan tata usaha yang telah dijelaskan di atas.
Sekretaris mempunyai arti rahasia atau orang yang memegang rahasia. Pengertian umum sekretaris mempunyai arti atau sama dengan penulis (notulen), walaupun sebenarnya pengertian penulis di sini tidak sama dengan penulis cerita pendek ataupun novel. Pengertian penulis di sini, orang yang berkaitan dengan kegiatan tulis-menulis atau catat-mencatat dari suatu kegiatan perkantoran atau perusahaan.
Secara definisi, kata sekretaris dapat kita pahami dari beberapa definisi :
1. Menurut M. Braum dan Ramon, sekretaris adalah seorang pembantu dari seorang kepala atau pimpinan yang menerima pendiktean, menyiapkan surat-menyurat, menerima tamu, memeriksa, atau mengingatkan pimpinannya mengenai kewajibannya yang resmi atau perjanjiannya dan melakukan banyak kewajiban lainnya yang berhubungan guna meningkatkan efektivitas dari pimpinannya mengenai kewajiban lainnya yang berhubungan untuk meningkatkan efektivitas pimpinannya.
2. Menurut Drs. The Liang Gie mengatakan bahwa sekretaris adalah seorang petugas yang pekerjaannya menyelenggarakan urusan surat-menyurat termasuk menyiapkan bagi seorang pejabat penting atau organisasi.
3. Menurut Drs. Ig. Wursanto mengatakan bahwa sekretaris adalah seorang pegawai yang bertugas membantu pimpinan kantor dalam menyelesaikan pekerjaan-perkerjaan pimpinannya.
Manajemen sekretaris merupakan suatu proses kegiatan mengelola dan mengatur segala sesuatu yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan pimpinan dalam rangka kelancaran pelaksanaan perkantoran atau organisasi. Jadi, pekerjaan seorang sekretaris, membantu pimpinan agar pimpinan kantor atau perusahaan dapat melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien.
Seorang sekretaris yang profesional mempunyai syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi dengan baik jika tidak pelaksanaan tugas dan fungsi kesekretarisannya akan berjalan dengan kurang baik. Secara umum, syarat untuk menjadi seorang sekretaris harus mempunyai minat untuk melaksanakan tugas kesekretarisan dan keahlian (skill) dibidang kesekretarisan sesuai dengan pengertian atau definisi tentang sekretaris.
Sedangkan syarat-syarat lain untuk menjadi sekretaris sebagai berikut :
1. Syarat kepribadian, yaitu sifat-sifat yang dimiliki oleh seseorang yang menjadi sekretaris, seperti penyabar, simpatik, bijaksana, penampilan baik, pandai bergaul, dapat dipercaya, memegang teguh rahasia, dll.
2. Syarat pengetahuan umum, yaitu memiliki pengetahuan tentang perkembangan yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan pekerjaan kesekretariatan seperti bidang sosial kemasyarakatan, ekonomi, politik, dan hukum serta secara umum dalam rangka untuk kelancaran pelaksanaan tugasnya. Hal ini penting karena seorang sekretaris menghadapi banyak jenis pekerjaan sesuai dengan bidang yang dilakukan oelh seorang pimpinan sehingga kurang mengikuti perkembangan yang terjadi tentunya dapat mempengaruhi kelancaran pekerjaannya.
3. Syarat pengetahuan khusus, yaitu pengetahuan tertentu yang sesuai jabatan dan tugas sekretaris sesuai tempat dimana ia berkerja. Biasanya syarat pengetahuan khusus ini harus ditempuh melalui pendidikan yang sifatnya formal, seperti sekolah tentang manajemen kesekretarisan.
4. Syarat skill dan teknik kesekretariatan, kemampuan seorang sekretaris yang langsung berhubungan dengan tugas kesekretarisannya, seperti kemampuan mengetik, koresponden, stenograf, dan kearsipan.
5. Syarat praktek, yaitu kemampuan dalam melaksanakan tugas sehari-hari, seperti meneriam tamu, telepon, dan membuat agenda pertemuan pimpinan.
Peran dan Tugas Sekretaris
Sekretaris memegang peranan yang penting dan dapat menentukan berhasil tidaknya tujuan perusahaan. Pentingnya peranan seorang sekretaris ini tentunya sesuai dengan jabatan sekretaris pada masing-masing organisasi. Peranan sekretaris secara umum dapat diketahui sebagai berikut :
1. Peranan sekretaris terhadap atasan :
a. Sebagai perantara saluran komunikasi dan pembinaan hubungan yang baik bagi orang yang ingin berhubungan dengan pimpinan.
b. Sebagai sumber informasi yang diperlukan pimpinan dalam memenuhi fungsi, tugas, dan tanggung jawab.
c. Sebagai pelanjut keinginan pimpinan kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas.
d. Alternatif pemikiran dari pimpinan dalam ide-ide.
e. Sebagai faktor penunjang dalam keberhasilan pekerjaan dan cerminan pimpinan dan bawahan.
2. Peranan sekretaris terhadap bawahan (pimpinan) :
a. Penentuan kebijakan yang berlaku bagi pegawai bawahan secara adil, yaitu mengenai peraturan penempatan pegawai yang sesuai dengan kecakapan dan kemampuan (rule of the place).
b. Memberikan motivasi kerja kepada pegawai bawahan sehingga pekerjaan dapat berjalan lancar dan berhasil dengan baik.
c. Memberikan rasa bangga dan puas kepada pegawai bawahan dalam menjalankan pekerjaan.
d. Menerima pendapat dan usul bawahan dalam berbagai masalah.
e. Mengadakan pendekatan kepada pegawai bawahan untuk lebih mengerahkan dan mengetahui kelemahan dan kehendak pegawai bawahan.
Peranan sekretaris terhadap bawahan merupakan penilaian dari bawahan sehingga sikap dan tingkah laku sekretaris akan berpengaruh terhadap pekerjaan pegawai bawahan. Bagi sekretaris yang ramah dan komunikatif akan memberikan suasana hubuungan kerja yang baik bagi bawahan sehingga segala permasalahan dapat didiskusikan dan dicari cara penyelesaiannya.
Tugas seorang sekretaris tentunya sesuai dengan fungsi jabatan sekretaris tersebut. Bagi organisasi yang besar, tugas sekretaris juga lebih berat karena selain betugas dan bertanggung jawab terhadap pimpinannya, ia juga harus bertanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi tugasdan kegiatan bawahannya.
Secara umum tugas-tugas sekretaris meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Menerima dikte dari pimpinan.
2. Melaksanakan korespondensi (menerima dan mengirim surat-surat termasuk telepon, telegram, dan faksimile).
3. Menyimpan arsip-arsip yang dinilai penting.
4. Menerima tamu-tamu pimpinan.
5. Membuat jadwal pertemuan dan perjanjian-perjanjian pimpinan dengan teman relasi maupun kegiatan lainnya.
6. Menyiapkan bahan-bahan keterangan kepada pimpinan sesuai dengan kebutuhan pimpinan dalam rapat maupun kegiatan lainnya.
7. Bertindak sebagai perantara antara pimpinan dan bawahan.
8. Mengatur rapat-rapat dan seminar pimpinan dengan bawahan.
9. Menemani pimpinan dalam pertemuan penting.
10. Menyusun pidato-pidato untuk pimpinan.
Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pada setiap orang untuk menjadi lebih baik, harus ada motivasi atau semangat kerja. Hal ini sangat penting bagi sekretaris terutama sekretaris eksekutif atau manajer karena mereka mempunyai tugas ganda, yaitu tugas terhadap kegiatan pimpinan sehari-hari dan tugas terhadap koordinasi maupun pengendalian bawahan.
Pengertian sekretaris berkembang sesuai dengan tugas yang menjadi bebanya, yaitu:
1. Sekretaris pimpinan sebagai pejabat pembantu dalam pengurusan warkat.
2. Sekretaris organisasi sebagai pejabat pembantu dalam pengurusan tata warkat dan administrasi.
3. Sekretaris sebagai pejabat pimpinan administrasi dan politik. Dalam hal ini seorang sekretaris bukan sebagai pembantu, melainkan sebagai atasan.
Ada beberapa jenis sekretaris:
The executive secretary:
1. The secretaris in specific field, yang meliputi The legal Secretary, medical sekretary, educational secretary, the secretary in perfoming arts, the secretary in travel, the secretary overseas, the part-time or temporyry secretary.
2. Junior secretary, yaitu sekretaris yang baru mulai bekerja, mereka mempunyai pengalaman kerja kurang dari 3 tahun.
3. Senior seretary, yaitu sekretaris yang sudah memiliki pengalaman kerja sebagai sekretris diatas 8 tahun.
4. Personal or private Secretary, yaitu sekretaris yang hanya bekerja untuk orang lain.

Tugas sekretaris:
1. Tugas rutin
2. Tugas khusus
3. Tugas yan bersifat kreatif
4. Tugas melakukan hubungan dan kerjasama (internal dan eksternal). Contohnya: resepsion, reservation atau mengatur perjalanan, kalender atasan, menjaga penampilan kantor, laporan, arsip.

Kiat melakukan tugas secara perfesional:
1. Mengatur urutan tugas
2. Bersainglah degan diri sendiri
3. Prinsip efisiensi
4. Tumbuhkan minat dalam bekerja
5. Sikap percaya diri
6. Mandiri

Pedoman dalam bekerja:
1. Tentukan prioritas
2. Pusatkan perhatian dan pikiran pada pekerjaan yang dikerjakan
3. Tentukan deadline
4. Kelompokkan tugas besar menjadi tugas kecil
5. Catatlah semua kegiatan, yang menuntut untuk segera diselesaikan
6. Jangan malu bertanya dan teliti kembali sasaran yang telah ditetapkan
7. Carilah cara kerja yang paling mudah dan cepat (efisiensi)
8. Sikap fleksibel/luwes
9. Ukuran waktu untuk menyelesaikan pekerjaan
10. Hidari imbalan pekerjaan
11. Andalah yang menguasai waktu bukan waktu yang menguasai anda.

Persyarat mengembangkan karir:
1. Kesadaran/dedikasi/inisiatif
2. Komunikasi
3. Rasa percaya diri
4. Membuka diri terhadap kritik
5. Memperluas wawasan
6. Membagi waktu
7. Mandiri/kreatif/fleksibel
8. Penampilan luar dalam

Kiat mengembangkan kariri dengan merubah sikap kerja:
1. Keinginan bekerja lebih baik
2. Tanggap terhadap sesuatu
3. Tertarik untuk menggali bakat terpendam
4. Rasa ingin tahu belajar
5. Penuh perhatian
6. Kerja keras dan konsentrasi
7. Optimis
8. Bekerjasama dengan orang lain.
Hal yang perlu diperhatikan:
1. Jangan merasa hasil kerja sudah baik
2. Mempedulikan gosip untuk pertimbangan melangkah
3. Mengikuti/tidak mengikuti sasran pihak lain
4. Jangan mengabaikan musuh
Teknik bernegoisasi:
1. Jangan berfokus pada pembicaraan diri sendiri
2. Membuat persiapan
3. Menjadi aseptif: a. mampu mengenal diri sendiri, b. mau mengerti dan menerima umpan balik
4. Hubungan interpesonal yang positif
5. Sikap tubuh dalam berkomunikasi
6. Membuat persetujuan
Kemampuan menjadi pemimpin rapat:
1. Berikan kalimat pembuka. Kalimat yang bernuansa latar belakang atau tujuan
2. Kembangkan penjelasan dengan kalimat yang mudah dipahami
3. Menfokus
4. Mengucapkan terima kasih pada saat mengakhiri

Beberapa hal yang dapat membantu agar komunikasi dapat efektif.
1. Maksud komunikasi harus jelas.
2. Susunlah pesan yang akan disampaikan secara kronologis, sistematis, konsisten dan logis
3. Hindarilah kata-kata yang medua arti
4. Perlu menyatukan persepsi, yaitu kesamaan pendapat atas pandangan
5. Pergunakan bahasa yang mudah dipahami
6. Perlu adanya pola pikir
7. Perhatikan reaksi dan tanggapan mereka
8. Tumbuhkan motivasi agar perhatian mereka terpusat

Prinsip berbicara dalam kelompok:
1. Memberi kesempatan berbicara kepada anggota kelompok dalam pembicaraan
2. Menatap berganti-ganti para perserta secara menyeluruh
3. Berbicara secara jelas, hindari berbisik dengan anggota saat terlibat pembicaraan
4. Pokok pembicaraan sebaiknya dipilih secara umum

Dasar-dasar berbicara efektif:
1. Memperolah kecakapan dasar dengan cara: memperhatikan pengalaman orang lain, mempertahankan tujuan yang disampaikan, memutuskan terlebih dahulu kemauan untuk sukses, mencari setiap kesempatan untuk melatih diri.
2. Mengembangkan keyakinan dengan cara : menghilangkan rasa takut untuk berbicara dihadapan orang banyak, mempersiapkan diri dengan mantap, melatih berbicara dengan teman-teman.
3. Cara yang tepat dan mudah untuk berbicara, secara efektif adalah : membicarakan sesuatu yang nyata berdasarkan pengalaman atau pengamatan, bahan pembicaraan perlu diyakini dengan penuh semangat agar pendengar tertarik perlu membagi pembicaraan dengan para pendengar agar suasana hidup dan bersemangat.

KEPRIBADIAN (PERSONALITY)
Kondisi dan visualisasi seseorang yang dapat diamati dari sikap, prilaku, tutur kata dan perbuatan baik dalam melaksanakan tugas profesi maupun hubungan interpersonal sehari-hari dilingkup kerja dan masyarakat.
Tips menjalin komunkasi:
1. Menyimpan rahasia
2. Menghargai orang lain
3. Jangan membongkar kesalahan orang lain
4. Jangan memotong pembicaraan
5. Jangan berbohong
6. Jangan menyombongkan diri
7. Hargai pendapat orang lain
8. Menjadi pendengar yang baik

Tujuan berbicara antara lain:
1. Menjelaskan sesuatu yang terkandung dalam pikiran komunikator
2. Mempengaruhi lawan komunikan menyesuaikan diri dengan apa yang dijelaskan komunikator
3. Menyakinkan komunikan mengindahkan apa yang dibicarakan dan melakukannya.

HUMAN RELATION BAGI SEKRETARIS (HR)
Pengertian HR adalah yaitu interaksi atara manusia melalui kontak hubungan dengan sesamanya dan dalam kontak hubungan tersebut kedua belah pihak saling berusaha untuk memperoleh kepuasan jasmani dan rohani, karena pesan yang bermakna sama.

Gaya bicara:
1. Cara berpakaian
2. Sikap badan dalam diri
3. Pandangan mata
4. Penampilan
5. Raut muka dan gerak tangan
6. Suara hendaknya jelas artinya ucapan-ucapan kata tepat dan betul sehingga tidak menimbulkan salah pengertian
7. Hindari gaya tiks
8. Tulisan

Teknik berbicara:
1. Mempercayai diri sendiri sebelum memulai pembicaraan
2. Menetapkan tujuan pembicaraan dengan seksama
3. Menguasai bahan pembicaraan
4. Menyajikan bahan secara menarik
5. Mengambarkan ide, pikiran-pikiran hendaklah dalam bentuk tujuan dan tidak tumpang tindih
6. Menyesuaikan diri dengan pendengar
7. Memecahkan masalah pokok menjadi masalah kecil yang lebih mudah diskusi
8. Mendemonstrasikan dengan berbagai media kalau perlu
9. Mengajak pendengar berbuat sesuatu ketika mengikuti pembicaraan
10. Menggunakan ekspresi, motivasi, artikulasi pembicaraan.

Sikap perlu dikembangkan untuk peningkatan kepribadian:
  1. Congeniality : menjalankan pekerjaan/jabatan menjadi suatu tantangan
  2. Compability : kemampuan berhubungan dengan orang lain. Adanya kesadaran bahwa manusia berbeda baik kepribadian kemauan diajak kerjasama
  3. Loyality: kebanggan dari kepercayaan yang diberikan oleh atasan sehingga tidak mungkin mengkhianati
  4. Salesmanship: seolah-olah sebagai penjual untuk mewakili perusahaan
  5. Poise : kemampuan menguasai diri, control terhadap pikirannya
  6. Dependability : pertimbagan yang bijak
  7. Cooperativeness : keberhasilan tergantung pada kerja kelompok
  8. Tact : adanya kebijaksanaan terutama dalam situasi sulit
Sikap yang berpengaruh perangai sekretaris:
  • Penampilan dalam kedinasan  : sikap, keberhasilan, rapi, pilihan warna yang baik
  • Kesehatan
  • Kemampuan berkomunikasi lisan
  • Sikap dalam kerja : teliti, pertimbangann yang baik, setia, obyektif, berkemampuan teknis dalam bekerja.

Networking merupakan keunggulan yang terbentuk karena kelompok orang bersatu saling memperkuat daya yang dimiliki masing-masing.

Bagaimana membangun jaringan kerja:
  • Pergunakan buku alamat
  • Manfaatkan telepon
  • Mengikuti kegiatan diluar kegiatan kerja

Upaya memelihara jaringan kerja:
  • Kirimkan ucapan selamat
  • Ucapkan sesuatu yang menggembirakan ketika bertemu
  • Usahakan hadir dalam memenuhi undangan
  • Jangan terlantarkan jaringan kerja yang sudah ada
PROTOKOLER
Pengertian:
·Dalam arti sempit, protokoler di identikkan dengan protocol atau pembawa acara (MC)
·Dalam pengertian luas protokoler adalah seluruh hal yang mengatur pelaksanaan suatu kegiatan baik dalam kedinasan/kantor maupun masyarakat.

Beberap syarat keterampilan protocol:
  • Pengetahuan dan pengalaman luas terutama dalam hubungan antar manusia
  • Bermental kuat dan kepribadian tangguh
  • Trampil dan cekatan menguasai situasi
  • Mampu mengambil keputusan dengan cepat tetapi cermat
  • Sangat peka terhadap permasalahan yang timbul
  • Sangat memahami perasaan orang lain
  • Sederhana dan sopan serta hormat pada setiap orang
  • Pandai membawa diri dan selalu mawas diri
  • Rendah hati tetapi tidak rendah diri
  • Penampilan menarik
  • Pandai berbusana sesuai dengan suasana
  • Berbahasa dengan tekanan dan suara yang baik
  • Memiliki pengetahuan tentang ketatausahaan dan unsur-unsur manajemen
  • Menguasai istilah-istilah baru dan bahasa asing



Selasa, 26 Juni 2012

Komunikasi Interpersonal Sebagai Suatu Sistem

  1. Pengertian Komunikasi Interpersonal
Berikut ini pengertian komunikasi interpersonal menurut para ahli:
  1. Trenholm dan Jensen
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara dua orang yang berlangsung secara tatap muka.
  1. Littlejohn
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara individu-individu.
  1. M. Hardjana
Komunikasi interpersonal adalah interaksi tatap muka antar dua atau beberapa orang, di mana pengirim dapat menerima dan menanggapi secara langsung pula.
  1. Devito (dalam Onong U. Effendy)
Komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera.
  1. Arni Muhammad
Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi di antara seeorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui umpan balikannya.
f. Indriyo Gitosudarmo dan Agus Mulyono
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang berbentuk tatap muka, interaksi orang ke orang, dua arah, verbal dan non verbal, serta saling berbagi informasi dan perasaan antara individu dengan individu atau antarindividu di dalam kelompok kecil.

Jadi dapat disimpulkan bahwa komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi adalah proses penyampaian dan penerimaan pesan antara pengirim pesan dengan penerima baik secara langsung maupun tidak langsung.
  1. Komunikasi Interpersonal sebagai Sistem
Dalam kehidupan sehari-hari tentunya seorang akan melakukan komunikasi secara interpersonal dengan orang lain. Komunikasi interpersonal disebut juga dengan interaksi antarpribadi yaitu komunikasi yang dilakukan dua orang atau lebih degan interaksi tatap muka ataupun bermedia dan biasanya feedbacknya langsung diketahui dan efeknya juga langsung diketahui.Tubbs dan Moss (terjemahan Deddy Mulyana,2001:2) mengatakan bahwa komunikasi interpersonal mencakup semua jenis hubungan manusia mulai dari hubungan yang paling singkat dan biasa, yang seringkali diwarnai oleh kesan pertama, hingga hubungan yang paling mendalam dan langgeng.
Geoffrey Gordon (Togar M.Simatupang:1995:6) mendefinisikan system sebagai suatu agregasi atau kumpulan objek-objek yang terangkai dalam sebuah pola interaksi dan saling ketergantungan yang teratur.Togar M. Simatupang(1995:7) menyebutukan lima unsur yang utama terdapat dalam system,yaitu:
  1. Elemen- elemen atau bagian-bagian
  2. Adanya interaksi atau hubungan antar elemen-elemen atau bagian-bagian.
  3. Adanya suatu yang mengikat elemen-elemen atau bagian-bagian tersebut menjadi suatu kesatuan.
  4. Terdapat tujuan bersama, sebagai hasil akhir.
  5. Berada dalam suatu lingkungan yang kompleks.
Di dalam system itu terdapat komponen-komponen yang saling berpengaruh yang sangat menentukan suatu efektivitas sebuah system.Ada tiga komponen system yaitu input, proses (pengolah), dan output.Input merupakan komponen penggerak, proses (pengolah) merupakan system operasi dan output menggambarkan hasil-hasil kerja system.
Komunikasi interpersonal sebagai suatu system berarti apabila dikaji secara seksama dalam sebauah proses komunikasi juga terdapat komponen input,proses dan outputnya.
  1. Input
Input adalah komponen penggerak, dalam proses komunikasi sumber aawal yang menggerakkan proses komunikasi interpersonal terjadi misalnya adalah harapan dan aturan.Tubbs dan Mosss(terjemahan Deddy Mulyana,2001:3) menegaskan bahwa harapan dan aturan menggerakkan manusia untuk berkomunikasi. Hubuangan dua orang manusia yang begitu akrabnya didalamnya ada harapan dan aturan masyarakat. Sejalan dengan perkembangan hubungan mereka, mereka juga mengembangkan sejenis miniature, suatu system social dua orang yang dilengkapi beberapa aturan dan harapan,beberapa ganjaran dan hukuman yang berlaku di antara mereka berdua. Elemen input yang juga menggerakkan proses komunikasi interpersonal adalah adanya persepsi interpersonal dan konsep diri. Proses persepsi merupakan proses menilai stimuli di samping itu manusia juga mempunyai ukuran kepatuhan dalam berperilaku yang bersumber dari konsep diri.
  1. Elemen Proses
Komponen proses berarti proses komunikasi interpersonal itu sendiri. Aturan dan harapan tersebut menggerakkan komunikator dan komunikan berinteraksi. Materi yang diinteraksikan adalah pesan. Proses komunikasi interpersonal tersebut hendak mencapai tujuan tertentu yang berbentuk komponen produk. Konsep komunikasi sebagai suatu system dapat tersaji dalam bentuk skema seperti di bawah ini.

  1. Output
Komponen output menggambarkan hasil-hasil kerja system. Produk atau hasil dari aktivitas komunikasi interpersonal bisa berupa pengetahuan atau sekedar memberi informasi, mengubah sikap, ataupun mengubah perilaku komunikan.
Togar M. Dimatupang (1995:9) menyebutkan ada dua macam system, yaitu system alamiah dan buatan.Sistem alamiah adalah system yang telah terbentuk dengan sendirinya yang dapat ditemui di alam bebas. Misalnya system ekologi, tata surya dan sebagainya.Sedangkan system buatan adalah system yang diciptakan dan dikendalikan dengan tujuan tertentu.Dengan demikian, system komunikasi interpersonal termasuk sebuah system buatan,dengan alasan sebagai berikut:
  1. Adanya system komunikasi interpersonal karena direncanakan dan diciptakan sebagai upaya untuk transaksi informasi.
  2. Dalam aktivitas komunikasi interpersonal tersebut, system komunikasi interpersonal dikendalikan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi.
  1. Aturan dan Harapan
Pola perilaku dan cara berkomunikasi dipengaruhi oleh motivasi, pengalaman, dan kepribadian setiap individu. Aturan dan harapan menjadi input yang menggerakkan individu untuk melakukan komunikasi interpersonal. Adanya harapan perlu dipandu dengan aturan, artinya harapan
tanpa ada aturan mendoronng manusia untuk serakah, melakukan berbagai hal untuk mengejar keuntungan sendiri dan mengabaikan orang lain. Apabila hanya terdapat aturan tanpa ada harapan maka hidup akan terasa kejam dan kaku.
 
Melalui proses belajar berkesinambungan setiap manusia akan menganut nilai yang diperoleh lingkungannya. Nilai-nilai itu diadopsi dan diimplementasikan dalam bentuk “kebiasaan”. Dengan demikian, pola perilaku seseorang dalam berkomunikasi dengan orang lain, akan dipengaruhi nilai-nilai, norma dan etika yang diperoleh dari lingkungan masyarakatnya. Aturan dan komunikasi tak dapat dipisahkan oleh karena aturan tidak hanya menentukan siapa bicara dengan siapa, tentang apa, dan bagaimana orang menyandi pesan, tetapi juga makna yang ia miliki untuk pesan dan kondisi-kondisinya untuk mengirim, memperhatikan dan menafsirkan pesan.
Kitti O. Locker (2004:297) mengatakan bahwa cara berkomunikasi seseorang dipengaruhi oleh norma sosial budaya yang bersumber dari national culture, organizational culture, dan personal culture.
Setiap orang hidup dalam lingkungan kebangsaan, lingkungan organisasi, maupun kehidupan pribadi. Dalam semua lingkungan itu senantiasa menginternalisasikan norma sosial budaya tertentu yang dijunjung tinggi semua warganya. Budaya bangsa ingin membentuk karakteristik pola budaya yang membedakan budaya bangsa yang satu dengan lainya.
Dalam norma tata bahasa Jawa, setiap kata memiliki tingkat kesopanan berjenjang. Misalnya kata “makan” dalam bahasa Indonesia, ketika menggunakan bahasa Jawa, banyak kata yang memilliki arti sama namun memiliki dasar kesopanan dari tingkat kasar ke halus. Beberapa kata yang memiliki makna sama dengan “makan” adalah :
nguntal”, ”mbadhog”, ”ngglagak”, ”maem”, ”mangan”, ”madhang”, ”nedha”, ”dhahar”.
Latar belakang sosial budaya yang berbeda dapat mengakibatkan masalah komunikasi verbal.
Misalnya orang Jawa dan Sunda, ungkapan “dhahar”,”sare”,”tindak” di Jawa merupakan ungkapan halus yang diperuntukkan bagi orang yang dihormati, tetapi di Sunda justru merupakan ungkapan yang biasa atau agak kasar dan diperuntukkan bagi teman akrab atau sebaya. Ketika menggunakan bahasa daerah, sifat bahasa daerah yang mengandung derajat tatakrama berkomunikasi itu mengharuskan kita untuk mencermati dan mengidentifikasi siapa orang yang berkomunikasi dengan kita agar kita tidak dianggap sebagai seorang yang tidak peduli tatakrama.
Kata makan dapat diterjemahkan dalam bahasa Jawa dan Sunda sebagai berikut:
Jawa
Sunda
Kriteria penggunaan
Madhang
Neda
Untuk diri sendiri
Dhahar
Tuang
Untuk orang yang kita hormati
Mangan
Nyatu
Untuk binatang
Maem
Emam
Untuk anak kecil


  1. Persepsi
Persepsi adalah memberikan makna pada stimuli inderawi, atau menafsirkan informasi yang tertangkap oleh alat indera. Persepsi interpersonal adalah memberikan makna terhadap stimuli inderawi yang berasal dari seseorang (partner komunikasi), yang berupa pesan non verbal maupun verbal. Persepsi memiliki peran yang sangat penting karena keberhasilan komunikasi tergantung kecermatan dalam mempersepsi stimuli inderawi sehingga bisa dikatakan bahwa persepsi adalah inti komunikasi.
Sensasi adalah proses menangkap stimuli, selanjutnya agar stimuli itu memiliki makna, pikiran dan perasaan kita melakukan persepsi. Semua penafsiran (mengenai suasana lingkungan, gambar, perilaku orang lain, benda) kita memiliki basis yang sama yakni berdasarkan proses persepsi.



Contoh: a.


b.
Jika kita mengamati gambar di atas dengan indera penglihatan untuk melakukan persepsi sensasi, kemudian ditafsirkan menggunakan persepsi pikir maupun rasa maka akan terlihat garis a lebih panjang dibandingkan garis b padahal kalau di amati lagi dengan seksama maka yang sebenarnya kedua garis tersebut sama panjang, sebab garis lancip dikanan dan di kiri garis-garis tersebut telah mempengaruhi persepsi kita, membuat garis-garis tersebut seolah memiliki panjang yang berbeda.
Manusia memiliki lima (panca) indera bahkan ada yang mengatakan enam yaitu “insting, naluri, nurani”. Semua indera tersebut bekerja secara otomatis. Tanpa di perintah, artinya ketika kita berhadapan sesuatu, terjadi suatu hal maka indera kita segera bekerja mempersepsikan apa yang baru saja terjadi.
Mempersepsikan sesuatu memang tidak mudah, misalnya saja mempersepsikan seseorang, ketika acara tes wawancara penerimaan pegawai sering terjadi penilaian peserta tes dalam kesimpulan yang berbeda oleh para pewawancaranya, ada yang menominasikan A, ada yang menominasikan yang B, dan seterusnya. Persepsi kita terhadap orang lain seringkali terikat konteks, dengan demikian persepsi dapat bisa, dapat keliru.
Kadang-kadang kita dihadapkan pada fenomena di mana seseorang sengaja membuka kesempatan di persepsi oleh orang lain misalnya perempuan berusia 60 tahun menyemir rambutnya dan memasang gigi palsu untuk menutupi gigi yang sudah tanggal maka persepsi akan tergiring dengan simpulan bahwa perempuan itu berumur kurang dari 60 tahun atau lebih muda.
Persepsi menghasilkan makna. Kita tahu bahwa pesan itu terdiri symbol-simbol atau isyarat-isyarat yang sebenarnya tidak mengandung makna. Makna baru timbul, jika kita mempersepsi dan menafsirkan symbol tersebut.
Contohnya adalah saat lelaki mempersepsi seorang perempuan. Apakah makna kesembilan huruf ini bagi kita? Baiklah, mungkin Anda sepakat bahwa perempuan, itu bermakna sebagai jenis kelamin. Apakah makna sepeda perempuan, kamar mandi perempuan, bibir perempuan? Bagaimana kalau tambah satu kata di belakang kata perempuan: perempuan malam, peempuan murahan, perempuan besi. Silakan dipersepsi, bukankah Anda menemukan makna yang berbeda-beda? Kalau Anda seorang laki-laki kemudian teman Anda mengatakan bahwa Anda seperti perempuan, apa maknanya? Bagaimana respon Anda?
Suatu waktu ada truk pasir dan di belakangnya tertulis persepsi sang pemilik truk yang diungkapkan dalam bahasa jawa, “wong wedok gawe bobrok liyane simbok”. Artinya kurang lebih: perempuan pembawa kehancuran, selain ibu. Jadi ungkapan itu merupakan ekspresi kejengkelan kepada poerempuan. Tetapi tidak sedikit laki-laki yang sangat tergantung kepada perempuan, seperti tersirat dalam syair lagu jawa: “walang kekek mencok neng tenggok, mabur meneh mencok neng kali. Aja ngenyek marang wong wedok, yen ditinggal lunga setengah mati.” Maknanya adalah, sebagai peringatan kepada para lelaki, jangan menyepelekan perempuan, kalau ditinggal pergi, rasanya setengah mati. Jadi dengan contoh ini mengindikasikan, bahwa di mata para lelaki, perempuan itu memiliki makna yang berbeda-beda.
Ketika melakukan persepsi terhadap orang lain, yang kita perlukan adalah kecermatan. Harapannya adalah agar kita dapat mengerti dan memahami orang itu secara benar. Kalau persepsi kita benar, maka hal ini menjadi modal yang penting untuk keberhasilan komunikasi interpersonal.
Indera manusia menangkap stimuli (melakukan sensasi), kemudian stimuli itu dipersepsi sehingga menghasilkan makna. Kalau makna yang dihasilkan benar, maka akan mendukung keberhasilan proses komunikasi. Dengan kata lain, kendala komunikasi dapat berawal dari kekeliruan memberi makna dalam persepsi tersebut.
Dua Jenis Filter
Kemampuan kita untuk menyerap stimuli dengan inderawi terbatas, sehingga kita tidak mungkin dapat mengumpulkan seluruh informasi tentang karakteristik orang lain secara lengkap. Kita mempunyai minat yang berbeda-beda, sehingga yang memperoleh perhatian inderawi juga hanya sesuatu yang kita minati.
Stimuli yang kadang-kadang penting, tidak kita perhatikan karena kita tidak berminat. Misalnya saja kita sedang membaca koran, pada saat yang sama banyak stimuli yang menerpa seperti: anak kita sedang bertengkar, seorang tetangga sedang lewat di depan rumah, televisi menyiarkan berita. Namun perhatian kita hanya terkonsentrasi pada membaca koran. Stimuli lain diabaikan. Dengan demikian setiap orang hanya memperhatikan sebagian dari stimuli yang tersedia sekaligus mengabaikan stimuli lainnya dengan memanfaatkan filter. Ada dua jenis filter yang dilalui semua masukan atau sensasi: filter fisiologis dan filter psikologis.
Filter fisiologis menunjuk pada kondisi di mana perhatian kita hanya tertuju kepada hal-hal yang menarik indera kita, dalam menangkap objek secara fisik. Penglihatan hanya terfokus memperhatikan yang nampak indah. Pendengaran hanya akrab dengan suara yang lembut, dan sebagainya. Sedangkan filter psikologis akan membatasi perhatian kita terhadap stimuli yang berkenan dengan pertimbangan psikologis kita, misalnya kita lebih memperhatikan orang yang senasib dengan kita saja.
Gunung Es Karakter Manusia
Karakteristik manusia dapat dikatakan sebagai suatu misteri. Karena sebagian karakter itu ada yang tidak dapat ditangkap dengan indera. Seperti gunung es, yang kelihatan hanya sedikit, sedang tidak kelihatan karena berada di dalam air laut sangat banyak.
Bongkahan gunung es memiliki enam sampai tujuh kali massa di bawah permukaan air lebih banyak daripada di atas. Namun jika kita melihat pada gung es, kita tidak segera menyadari bagian yang tersembunyi. Jika kita mengubah bagian atas dengan memilah segumpal, guning es akan menyesuaikan posisinya di air, dan kemungkinannya adalah beberapa bagian lain akan muncul. Ini sama dengan perilaku dan karakteristik manusia.
Apabila kita ingin mempersepsi orang lain, maka kita akan menghadapi kenyataan bahwa kita hanya dapat melihat penampilan luarnya saja: pakaiannya, aksesoris, dan fisiknya. Kita hanya mendengar yang diucapkannya, padahal ada pepatah “lain di mulut lain di hati”. Jadi menafsirkan perilaku orang lain itu, seperti halnya kita menghadapi gunung es, bahwa hal yang kelihatan dari orang lain itu relatif lebih sedikit dibandingkan denga hal hal yang tidak kelihatan. Hal yang kelihatan tersebut antara lain: pakaian, aksesoris, dandanan, potongan rambut, bahasa, postur tubuh, apa yang diucapkan, apa yang dilakukan. Hal yang tidak kelihatan sangat banyak: harapan, norma, stratifikasi, keyakinan, motivasi, moralitas, keberhasilan, kepuasan, dan sebagainya.
Mempersepsi karakteristik seseorang akan berhadapan dengan aspek fisik dan mental, lahiriah dan batiniah, jasmani dan rohani, sesuatu yang kelihatan dan tidak kelihatan. Oleh karena itu mempersepsi orang jauh lebih sulit daripada mempersepsi objek (benda).

Jumat, 04 Mei 2012

Cara Atasi Stres Berat

Apakah Anda pernah merasa kewalahan menghadapi masalah dan tekanan pekerjaan di kantor? Jika tidak segera diatasi, Anda akan mengalami stres yang dapat berakibat terhadap gangguan depresi.

Untuk mengatasi stres, Anda dapat memetakan solusinya dengan melakukan langkah relaksasi selama dua minggu. Berikut langkah mengatasi stres dalam 14 hari seperti dikutip dari foxnews, Jumat (4/5/2012) yaitu:

Hari 1: Menuliskan apa yang mengganggu pikiran Anda
Ketika hambatan muncul, tanyakan pada diri Anda sendiri bagaimana dampak dari masalah tersebut dalam jangka panjang. Tuliskan apa masalah yang ada di pikiran Anda atau perlunya mengubah situasi pada masalah tersebut. Menuliskan rincian langkah-langkah yang harus diambil, kemudian membuat rencana tindakan yang konkrit merupakan langkah awal yang tepat untuk mengatasi stres.

Hari 2: Membuat daftar bantuan
Buatlah daftar orang-orang yang mampu mendukung Anda untuk dimintai saran dan bantuan dalam keadaan darurat. Anda mungkin akan menyadari bahwa Anda memiliki banyak orang yang dapat mendukung Anda secara emosional maupun dari segi keuangan yang mungkin menjadi masalah yang membebani Anda. Dengan mengetahui bahwa banyak orang yang mendukung Anda dapat mengurangi efek stres dan membuat Anda merasa lebih tangguh.

Hari 3: Menanam tanaman
Merawat tanaman hijau dapat memiliki efek positif pada kesejahteraan pikiran Anda. Sebuah penelitian baru terhadap pasien penyakit jantung yang diberikan terapi tanaman hortikultura, menunjukkan penurunan risiko penyakit jantung dan membaiknya suasana hati. Berkebun dapat membantu menggeser fokus diri dari stres dalam hidup Anda dan memberikan efek menenangkan.

Hari 4: Minum teh
Sebuah penelitian di Inggris menemukan bahwa secara teratur minum teh hitam bisa menurunkan kadar hormon stres dan mendorong perasaan relaksasi. Tetapi perhatikan juga berapa banyak kafein yang Anda minum sebelum tidur agar Anda tetap dapat tidur dengan nyenyak.

Hari 5: Relaksasi dengan pijatan
Ketika Anda sedang berada di mall atau saat menunggu kereta di stasiun, cobalah untuk duduk di kursi pijat selama 15 menit untuk menenangkan saraf. Atau tempatkan tangan kiri Anda di depan Anda, telapak tangan menghadap ke atas, pijat titik berdaging antara ibu jari kiri dan jari telunjuk dengan ibu jari tangan kanan Anda dalam gerakan melingkar perlahan-lahan.

Hari 6: Memainkan permainan online di internet
Menurut penelitian dari East Carolina University, di Greenville, North Carolina bahwa bermain teka-teki online, seperti solitaire atau sudoku, dapat mengurangi stres dan memperbaiki suasana hati.

Hari 7: Memuji diri sendiri
Berfokus dan bersyukur atas apa yang Anda miliki sekarang ini dapat menyurutkan stres. Rasa syukur akan menjadi obat pikiran yang alami.

Hari 8: Pikirkan merah muda
Warna merah muda telah telah terbukti memiliki efek menenangkan sementara, yang sebenarnya dapat menurunkan tekanan darah. Gunakan wallpaper berwarna pink cerah di desktop komputer Anda atau menempelkan memo yang Anda tulis di kertas berwarna pink di kulkas atau dinding rumah Anda.

Hari 9: Matikan TV
Berita tentang politik atau tindakan kriminal di TV dapat membuat Anda merasa cemas ketika Anda sudah berada dalam kondisi stres. Siaran TV tersebut dapat memberikan pukulan pada Anda dengan rangsangan visual.

Hari 10: Ganti rute perjalanan Anda
Jalanan menuju kantor yang Anda lewati setiap hari mungkin sudah terlalu padat kendaraan yang membuat Anda semakin stres. Cobalah memilih rute jalan lain yang ditumbuhi pepohonan. Sebuah studi menunjukkan bahwa rasa frustrasi akan sedikit mereda jika Anda bepergian di jalan-jalan dengan pemandangan yang asri.

Hari 11: Menggerakkan bagian tubuh Anda
Beberapa kali sehari, gerakkan seluruh tubuh Anda dari atas ke bawah dengan fokus pada daerah yang paling rentan terhadap stres yang berhubungan dengan ketegangan otot. Lakukan gerakan untuk melemaskan otot-otot di dahi, mata, bibir, lidah, rahang, punggung bawah, dan jari kaki.

Hari 12: Berhenti berpikiran buruk
Pikiran negatif dapat memicu stres. Jadi, pandanglah suatu suatu dari sisi positifnya terlebih dahulu. Kemudian ambil napas dalam-dalam dan putuskan apakah Anda perlu berkutat pada hal-hal yang negatif dari situasi tersebut.

Hari 13: Meminta bantuan teman
Anda mungkin akan merasakan beban yang terlalu menumpuk jika Anda menyimpan masalah Anda sendiri. Ceritakan dan mintalah bantuan kepada teman dekat yang Anda percayai.

Hari 14: Tertawalah
Penelitian telah menemukan bahwa hormon endorfin yang dilepaskan saat Anda tertawa dapat memperbaiki suasana hati. Tontonlah acara komedi di TV agar stres yang Anda alami memudar seiring dengan membaiknya suasana hati Anda.
sumber:detikHealth.com

Aurora Borealis HD